BUSSINES MODEL CANVAS UNTUK PROGRAM HILIRISASI INDUSTRI KELAPA DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR DALAM PENINGKATAN PAD

  • Rezky Kinanda Unisi
  • M Gasali M Universitas Islam Indragiri
  • Akbar Alfa Universitas Islam Indragiri
  • Endy Sudeska Universitas Islam Indragiri
Keywords: Downstream, Coconut, Regional Income, PAD, Industry

Abstract

The economy of Inhil Regency in the coconut sector is currently facing a very critical problem. The low selling price and the low acceptability of buying coconut raw material by large companies have had a negative impact on the welfare of the farming community in Inhil Regency. Downstreaming the coconut industry is a very basic solution from an industrialization standpoint. Selling coconuts only from raw materials does not increase sales value. Encouraging various business actors to increase the value of products into finished materials will increase sales value, including facilitating the emergence of new business actors to increase product value. The role of government is very important to improve the welfare of farming communities. This coconut industry downstream program must be encouraged and escorted by the local government. Even though basically this program is aimed at improving people's welfare, the success of this program will bring about an increase in regional economic activity and an increase in regional income (PAD). This paper will describe the coconut industry downstream program to the Business Model Canvas which is a model that is widely used in the business sector. This aims to strengthen the program's orientation to local revenues and maintain the sustainability of implemented programs in the community. In the discussion section, it is described in detail, broadly, but has strong limitations on what the government must prepare and do to start a coconut industry downstream program in Inhil Regency. Starting from customer targets, partner collaboration, revenue channels, etc. which make it easier for the government to see opportunities and challenges in implementing this program.

 

Perekonomian Kabupaten Inhil di bidang kelapa saat ini sendang menghadapi permasalahan yang sangat genting. Harga jual yang rendah serta penerimaan pembelian bahan mentah kelapa yang rendah oleh perusahaan besar memberikan dampak buruk kepada kesejahteraan masyarakat petani di Kabupaten Inhil. Hilirisasi industri kelapa merupakan solusi yang sangat mendasar dari sisi industrialisasi. Penjualan kelapa hanya dari bahan mentah tidak meningkatkan nilai jual. Mendorong berbagai pelaku usaha untuk meningkatkan nilai produk menjadi bahan jadi akan meningkatkan nilai jual termasuk diantaranya adalah memudahkan munculnya pelaku usaha baru untuk meningkatkan nilai produk. Peran pemerintah sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani. Program hilirisasi industri kelapa ini harus didorong dan dikawal oleh pemerintah daerah. Walapun secara mendasar program ini adalah bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan tetapi keberhasilan program ini akan mendatangkan peningkatan aktifitas perekonomian daerah dan peningkatan pendapatan daerah (PAD). Tulisan ini akan melukiskan program hilirisasi industri kelapa kepada Bussiness Model Canvas yang merupakan model yang banyak digunakan dalam bidang bisnis. Hal ini bertujuan untuk memperkuat orientasi program kepada pendapatan daerah serta menjaga keberlangsungan program terimplementasi di masyarakat. Pada bagian pembahasan terjabarkan secara detail, luas, namun memiliki batasan yang kuat tentang apa-apa saja yang harus dipersiapkan dan dilakukan pemerintah untuk memulai program hilirisasi industri kelapa di Kabupaten Inhil. Mulai dari target costumer, kolaborasi patner, saluran pendapatan, dll yang memudahkan pemerintah dalam melihat peluang dan tantangan implementasi program ini.

Published
2023-04-09
How to Cite
Kinanda, R., Gasali M, M., Alfa, A., & Sudeska, E. (2023, April 9). BUSSINES MODEL CANVAS UNTUK PROGRAM HILIRISASI INDUSTRI KELAPA DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR DALAM PENINGKATAN PAD. Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, 9(1), 7-15. https://doi.org/https://doi.org/10.47521/selodangmayang.v9i1.295

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>