PENGUJIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN MENURUT UNDANG-UNDANG DASAR 1945

  • Jamri Jamri Universitas Islam Indragiri
  • Muhsin Muhsin Universitas Islam Indragiri
Keywords: 1945 Constitution, Judicial Review, Constitutional Court, Legislation

Abstract

There are two legal regulation testing institutions in Indonesia that submit judicial reviews. First, to review laws against the 1945 Constitution, the authority to review them lies with the Constitutional Court. Second, testing through judicial review of statutory regulations under the law, if they conflict with the law, the authority lies with the Supreme Court. A study of legal regulations in Indonesia actually guarantees that every product of legal regulations, especially laws in Indonesia, in forming norms must not conflict with the norms contained in the constitution or the 1945 Constitution, as well as the formation of legislative regulations under the law must do not conflict with the law, where the 1945 Constitution itself has been placed in the highest position in statutory regulations.

 

Pengujian peratuan perundang-undangan di indonesia terdapat dua lembaga untuk mengajukan judicial review. Pertama menguji UU terhadap UUD 1945 kewenangan mengujinya ada pada Mahkamah Konstitusi. Kedua pengujian melalui judicial review peraturan perundang-undangan dibawah undang undang apabila bertentangan dengan undang-undang kewenangannya berda di Mahkamah Agung. pengujian peraturan perundang-undangan di Indonesia tersebut sebenarnya mejaga agar setiap produk peraturan perundang-undangan khususnya Undang-Undang di Indonesia dalam pembentukan norma tidak boleh bertentangan dengan norma yang telah ada pada konstitusi atau UUD 1945, begitu juga dengan pembentukan peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang tidak boleh bertentangan dengan undang-undang, dimana UUD 1945 sendiri telah di letakan pada posisi yang paling tinggi pada peraturan perundang-undangan.

References

[1] Benny k Harman, Mempertimbangka Mahakamh Konstitusi (sejarah pemikiran pengujian UU terhadap UUD), Gramedia, Jakarta, 2013
[2] Edi Munarman, Hukum Tata Negara, Liberty, Jogjakarta, 2012
[3] Fatmawati, Hak Menguji Yang dimiliki Hakim Dalam Sistem Hukum di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 2006
[4] Indra Muchlis Adnan dkk, Panduan dan Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Islam Indragiri (UNISI), Tembilahan, 2012
[5] Jimlly Asshiddiqqie, Hukum Acara Pengujian Undang- Undang, Konstitusi Pres, Jakarta, 2006
[6] John Agresto, The Supreme Court And Constitusional Democracy, Cornell University Press, 1984
[7] Maria Farida Indrati, Ilmu Perundang-Undangan, buku 1, Kanisius, yogyakarta, tanpa tahun
[8] Moh. Mahfud MD, Hukum Acara Mahkamah Konstitusi, Sekretariat Jedral dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 2010
[9] Muladi, kekuasaan keahakiman yang merdeka dan bertanggung jawab, leip, Jakarta, 2002
[10] R. Agung Laksono, “Dewan Perwakilan Rakyat Repoblik Indonesia Pasca Perubahan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945”, Artikel dalam Jurnal Majelis, Vol. 1 No. 1, 2009
[11] Sri Soemantri, Prosedur dan Sistem Perubahan Konstitusi, Penerbit P.T. Alumni, Bandung, 2006
[12] Titik Triwulan Tutik. “Analisis Kedudukan dan Status Hukum Ketetapan MPR RI berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan”. Artikel dalam Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, Vol. 20 No. 1, Januari 2013
[13] Tomi Agustian, Implikasi Pengujian Ketetapan MPR dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi No. 75/PUU-XII/2014 Artikel dalam Jurnal, Lex Renaissance, No1. Vol 1, Januari 2016
Published
2023-12-13
How to Cite
Jamri, J., & Muhsin, M. (2023, December 13). PENGUJIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN MENURUT UNDANG-UNDANG DASAR 1945. Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, 9(3), 215-221. https://doi.org/https://doi.org/10.47521/selodangmayang.v9i3.352